April 6, 2013 admin
Perkembangan demokrasi di Indonesia sejak 1999 telah mendorong tingginya minat dan penelitian di bidang ilmu politik. Isu-isu penelitian yang peka dan sulit dilakukan pada era Orde Baru, muncul menjadi fokus kajian pada era reformasi. Antara lain yang cukup kuat adalah isu reformasi pemilu, partai politik, lembaga legislatif, dan gerakan sosial/masyarakat sipil.
Ketika MPR pada 1999 hingga 2002 melakukan amandemen UUD 1945, sejalan dengan itu bermunculan pula riset dan karya akademik yang mengulas tentang konstitusi, pembagian kekuasaan antarlembaga negara, partai politik, politik lokal, dan partisipasi politik. Intinya, gerak khasanah ilmu politik mengalami kemajuan seiring kebutuhan pengambil kebijakan dalam mereposisi peran dan fungsi institusi politik termasuk prosedural mekanisme demokrasi.
Pusat Kajian Politik (sebelumnya dikenal dengan Laboratorium Ilmu Politik) sebagai lembaga kajian di bawah koordinasi Departemen Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia, tak dipungkiri terlibat dalam arus besar tersebut. Disamping secara individual, pengajar ilmu politik UI berperan dalam transformasi politik, secara kelembagaan juga diharapkan mampu melahirkan kajian yang bisa dijadikan rujukan dalam perbaikan institusi/sistem politik. Puskapol (atau Lab. Politik 1999-2000) turut ambil bagian pada fase awal reformasi dengan mengadakan seminar nasional tentang Amandemen UUD 1945 yang mengulas beberapa topik seperti penguatan legislatif, kekuasaan presiden, mekanisme kontrol antarlembaga negara, dan hak asasi manusia. Seminar tersebut mendapat perhatian publik; pertama karena disuarakan dari lingkungan kampus, dan kedua karena adanya momentum kebutuhan pengambil kebijakan untuk merespon berbagai tuntutan reformasi politik. Dari sinilah momentum bagi Lab Politik (Puskapol sekarang) masuk dalam fase relasi vertikal dengan aktor pengambil keputusan dan relasi horisontal dengan organisasi masyarakat sipil dalam jaringan pro demokrasi.
Sejak berdiri tahun 1994 hingga kini, Puskapol mengalami tiga fase perkembangan. Pada awal pendirian (1994-2000), aktivitas Puskapol (Lab. Politik) fokus pada pengenalan lembaga dan konsolidasi internal seiring dengan pertumbuhan pusat riset/ kajian di lingkungan Universitas Indonesia. Memasuki lima tahun kedua (2001- 2005), ditandai dengan pergantian nama dari Lab Politik menjadi Puskapol yang merupakan kebijakan Universitas, Puskapol mengalami pasang surut seiring dinamika dalam Departemen Ilmu Politik sebagai induk kerja Puskapol. Selama periode ini, aktivitas Puskapol tercurah pada konsolidasi organisasi, pemetaan personalia, dan merancang isu-isu strategis sebagai agenda riset. Periode selanjutnya (2006-2012) merupakan fase terpenting dalam sepuluh tahun eksistensi Puskapol dengan adanya kesempatan melakukan penguatan kapasitas kelembagaan, personalia, dan riset strategis. Puskapol berhasil merancang dua kluster kajian strategis yaitu Representasi Politik dan Desentralisasi Politik yang menjadi trademark Puskapol dalam satu dasawarsa ke depan.
Mendorong dan Mengawal Perempuan Penyelenggara Pemilu
Penulis: Fitrinela Patonangi (Anggota Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat, Peserta She Leads Indonesia 2021). Diterbitkan di Koran Fajar, 24 Oktober... more ... |
She Leads Mengubah Spirit Politik Perempuan
Penulis: Mardiana Rusli (Ketua Presidium Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDi) Sulawesi Selatan, Komisioner KPU Provinsi Sulawesi Selatan periode 2013-2018, Peserta... more ... |